masukkan script iklan disini
Tranding.web.id (Beritags Network) - Hotel Xinjia Express yang berada di kota Quanzhou dilaporkan ambruk pada Sabtu (7/3/2020) pukul 19.30 waktu setempat. Hotel yang berada di provinsi Fujian, Tiongkok tersebut digunakan sebagai pusat karantina untuk orang-orang yang berhubungan dengan pasien virus corona.
Hotel Xinjia Express akhir-akhir ini digunakan untuk mengkarantina orang-orang yang datang dari daerah lain yang terkena virus corona. Mereka harus menjalani observasi terlebih dahulu di hotel tersebut sebelum bisa bepergian di kota Quanzhou.
Saat itu ada sekitar 70 orang di dalam hotel. Menurut laporan Guardian, 43 orang telah berhasil diselamatkan dari runtuhan hotel tersebut oleh tim penyelamat pemadam kebakaran hingga Minggu dinihari. Namun belasan orang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Pemerintah setempat telah mengerahkan sekitar 700 petugas penyelamat dan medis untuk membantu evakuasi hotel yang runtuh tersebut.
Saksi mata mengatakan mereka mendengar ledakan keras saat makan malam dan mengira itu adalah ledakan, sebelum menyadari bangunan hotel enam lantai di seberang mereka telah runtuh.
“Setelah mendengar suara keras, saya berlari keluar dari toko dan hanya bisa melihat debu di jalan. Ketika debu mereda, saya menemukan bangunan itu roboh,” seorang karyawan di sebuah toko roti di sebelah hotel kepada Caixin.com, dikutip dari Liputan6.com (8/3/2020).
Dilaporkan Ada Sekitar 70 Orang Terjebak
Sebagaimana dilaporkan ada sekitar 70 orang yang terjebak di dalam hotel tersebut. Informasi tersebut disampaikan sejumlah pejabat setempat seperti dilansir kantor Berita AFP, Sabtu (7/3/2020).
Hotel Xinjia ambruk sekitar pukul 19.30 (11.30 GMT). Menurut pernyataan pemerintah kota Quanzhou sekitar 23 orang berhasil dievakuasi pada pukul 21.00 WIB.
Laporan surat kabar People's Daily, Hotel Xinjia yang terdiri dari 80 kamar ini baru-baru ini telah diubah menjadi fasilitas karantina untuk orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien terkait virus Corona (Covid-19).
Kantor berita nasinal China, Xinhua mengatakan upaya penyelamatan masih terus berlangsung.
