masukkan script iklan disini
Tranding.web.id (Beritags Net) – Ditengah tengah-tengah hebohnya pemberitaan mengenai virus corona, dunia kembali dihebohkan serangan jutaan belalang gurun.
Pemberitaan dan media sosial dihebohkan dengan jutaan serangan belalang tersebut telah menjdi viral, banyak video yang di unggah di channel youtube dan juga saluran video facebook yang menunjukan jutaan bahkan miliaran populasi belalang raksasa beterbangan.
Berikut kami rangkum beberapa negara mulai dari afrika hingga asia, yang kami lansir dari berbagai sumber situs berita yaitu:
Somalia
Dilansir laman BBC, Selasa (4/2/2020), Kementerian Pertanian Somalia menyebut belalang telah mengonsumsi banyak tanaman, sehingga mengancam keamanan pangan negara.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat bahwa wabah belalang itu merupakan yang terbesar di Somalia dan Ethiopia dalam 25 tahun. Penanggulangan wabah ini juga kian sulit karena situasi keamanan Somalia yang tidak kondusif menyulitkan pemerintah untuk menyemprotkan pestisida.
Kelompok belalang menyebar dari Yaman melalui Laut Merah setelah curah hujan sangat tinggi yang menciptakan kondisi ideal bagi binatang tersebut untuk berkembang biak. Kemungkinan, hal ini juga dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Pada 2019, wilayah itu dilanda kondisi iklim dan cuaca yang tidak umum, termasuk hujan sangat lebat pada periode Oktober hingga Desember.
Angin siklon juga melanda Somalia dan Ethiopia di Desember, sehingga belalang berkembang makin pesat. Populasi belalang juga meningkat karena mereka sanggup memakan setara berat badannya sendiri setiap hari.
Sudan Selatan
Badan pangan PBB mengatakan bahwa serangan kawanan Belalang yang merusak pertanian di kawasan Afrika Timur telah meluas sampai Sudan Selatan. Parahnya, tanpa serangan hama pun, Sudan Selatan telah menderita kekurangan pangan akibat perang.
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengatakan sekitar 2.000 serangga dewasa telah memasuki Sudan Selatan melalui Uganda ke wilayah selatan Magwi.
"Belalang-Belalang ini berwarna kuning pekat, yang berarti bahwa sebagian besar mereka yang ada di sini mencari tempat untuk bertelur," kata perwakilan FAO Sudan Selatan, Meshack Malo, dilansir dari laman BBC, Rabu (19/2).
PBB telah memperingatkan bahwa krisis pangan bisa meningkat di Afrika Timur jika wabah tidak dikendalikan.
Sebelumnya kawanan Belalang itu menyerang Kenya, Somalia, dan Ethiopia. Serangan Belalang ini adalah yang terburuk bagi Kenya dalam 70 tahun terakhir, dan yang terburuk bagi Somalia dan Ethiopia dalam 25 tahun terakhir.
Upaya untuk mengendalikan Belalang sejauh ini belum efektif. Penyemprotan pestisida di udara adalah cara paling efektif untuk memerangi kawanan, tetapi negara-negara di kawasan ini tidak memiliki sumber daya yang cukup. Menteri Pertanian Onyoti Adigo Nyikuac mengatakan pemerintah telah memberikan pelatihan menyemprot pada masyarakat.
"Kami juga membutuhkan bahan kimia untuk penyemprotan dan juga penyemprot. Anda juga perlu mobil untuk bergerak saat penyemprotan dan kemudian jika menjadi lebih buruk, kami akan membutuhkan pesawat terbang," katanya.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah menjanjikan bantuan senilai USD 8 juta (Rp109 miliar) untuk membantu penanganan hama pada kunjungannya ke Afrika. Pompeo menjanjikan itu usai pembicaraan dengan perdana menteri Ethiopia, Abiy Ahmed.
Pakistan
Dilansir dari idntimes.com (02/03), Pemerintah Pakistan mengumumkan keadaan darurat karena diserang gerombolan belalang dalam jumlah besar. Serangan belalang kali ini merupakan yang paling parah dalam dua dekade.
Belalang menyebar akibat musim topan 2018-2019 yang membawa hujan lebat ke Semenanjung Arab. Lalu belalang berkembang biak cepat dan menyebar ke kawasan Asia Selatan dan Afrika Timur.
Di tengah gentingnya kasus virus corona, Tiongkok menawarkan bantuan untuk membantu Pakistan menangani serangan belalang itu. Sebab, membasmi belalang-belalang pemakan tanaman bukanlah hal mudah.